I am a disabled person... :)

Ini cerita tentang 'sakit' saya yang saya sadari sejak saya masih kecil ( sejak saya dalam kandungan ibu saya ). Saya dan orang tua saya, bahkan orang di sekeliling saya sadar bahwa saya 'berbeda'. Simak foto-foto saya berikut ini :

( Pothographer and editing by me )

Dalam foto diatas ( dan kebanyakan foto saya ), saya tampak menutupi sebelah mata saya ( mata sebelah kanan. Kenapa saya seperti itu? jawabannya, karena pandangan mata saya berbeda antara mata kanan dan kiri ( seperti juling ). Ko' bisa sih? jawabannya, karena mata saya sebelah kanan BUTA alias tidak bisa digunakan untuk melihat. Jika ada yang bertanya apa penyebabnya, saya akan menjawab, sebabnya adalah karena Tuhan sayang sama saya ( sejak lahir mata saya memang begini :) ).

( Beginilah mata saya sebelah kanan )

Awalnya, orangtua saya mengira ini adalah katarak ( sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun ). Tetapi dugaan orangtua saya salah. Pada saat saya berumur 11tahun, saya dibawa ke RS Mata Undaan Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut.



Setelah dilakukan pemeriksaan pada semua sektor dari bola mata dan orbita, hasil pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
Vitreus : seluruh vitreus sonolusen, tidak didapatkan echogenic lession.
Retina : Posisi / letak normal, tidak didapatkan detachment.
Komplek retina, koroid, sklera : Normal
Orbita : Dalam batas normal
Kesimpulan : Secara Ultrasonografi, Viterus, Retina dan Orbita adalah normal.
Jadi, mata saya sebenarnya normal-normal saja. Hanya saja mata saya ini tidak mempunyai pupil ( Pupil – rongga di tengah bola mata tempat masuknya sinar ). Sehigga mata saya tidak bisa digunakan untuk melihat. Dokter menganjurkan untuk operasi mengganti mata saya dengan mata normal. Dan itu berarti saya harus memakai mata orang lain. Saya segera menolaknya, dan mempertahankan mata saya ini. Alasannya, karena saya tidak mau membuang apa yang telah Tuhan berikan pada saya dan saya tidak mau memakai organ orang lain. Alasan lainnya, saya takut operasi.. haha..


Saya pernah merasa minder sekali, pada saat saya mulai bersekolah ( TK ). Pada saat itu ada beberapa orang teman saya yang mengejek saya. Walaupun kenangan itu membekas dalam hati saya, tetapi sudah sejak lama sekali saya memutuskan untuk cuek dan tidak mau memikirkan apapun perkataan orang. Sekarang, jika ada orang atau teman yang menanyakan tentang mata saya, saya akan dengan senang hati akan menceritakan apa yang terjadi dengan mata saya. ;)
Saya sangat bersyukur pada Allah S.W.T, walaupun keadaan saya seperti ini, banyak sekali oarang-orang yang tulus sayang pada saya dan mau berteman dengan saya. Mungkin jika saya adalah orang yang sempurna, saya akan menjadi sombong dan belum tentu saya mendapatkan banyak sahabat seperti sekarang. Alhamdulillah.. :D

Comments

  1. hai, amelia :) 2 orang teman baikku juga seperti kamu, lho. oya, lagi2 aku temukan kesamaan dengan kamu. kamu tau apa? telinga kiriku gak berfungsi :)
    beruntung mata kirimu masih bisa digunakan. dan beruntung telinga kananku masih bisa digunakan untuk mendengar. kita sangat diberkati, amelia :) THANK GOD...

    ReplyDelete
  2. Hai indi, iya kita memang seharusnya bersyukur walaupun kita seperti ini tapi kita dilahirkan dengan bakat yang bisa kita kembangkan dan kita di lahirkan dalam keluarga yang berkecukupan, berada di lingkungan yang baik, dikelilingi oleh orang-orang yang baik pula. :) THANK GOD..

    ReplyDelete
  3. halo amelia

    senangnya bisa mampir k blog mu - ternyata di sini banyak harta karunnya :D

    pendapat saya kamu HEBAT amelia v^^
    kita semua punya disabilitas tinggal bagaimana kita gunakan hal tersebut menjadi kekuatan kita

    saya memiliki gangguan konsentrasi dan masalah pada sensori integrasi

    nice to know you Amelia

    salam
    dee

    ReplyDelete
  4. @dee : halo juga.. wah trimakasih, senang sekali punya teman yang senasib .. hihi..
    nice to know you too dee.. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fashion Show SHIBORI 2019

From friend for me!

BAZAR-BAZAR SHIBORI