Membuat SHIBORI warna alam INDIGO

September 2019...
Mencoba praktek pewarnaan Indigo warna alam, sendiri.. entah apa yang kupikirkan ya, ini baru nyoba tapi udah banyak aja yang mau diwarna. Memang menyesal itu datangnya belakanngan, kalau didepan namanya pendaftaran. Itulah kenapa ilmu harus disertai logika bukan emosi haha.. ya sudahlah, sudah terjadi mau diapain lagi. Cerita dan pengalamanku ini semoga menjadi pelajaran buat teman-teman yang membaca.

Oke untuk yang belum tau, Pewarn alam Indigo adalah pewarna yang berasal dari daun Indigovera yang merupakan tumbuhan penghasil warna biru alami. Jadi nggak ada hubungannya dengan mistis dan mata bathin yaa. Untuk foto tanemnnya seperti apa bisa googling sendiri, dan pewarn ini akau beli sudah berupa pasta + bubuk hidro sulfit. Sebelum mulai tutorialnya, aku mau bilang kalau ini baru belajar dan mungkin ini hanya salah satu teknik aja. Bisa jadi teknik aku ini nggak sama dengan tekninya orang lain karena aku juga cari-cari info dan belajar dari orang lain dan ternyata masih banyak salahnya. Kalau misalkan kalian mau mencoba juga, kalian nggak bisa hanya dengan katanya aja. Kalian harus praktek berkali-kali, catet salahnya dimana, ulangi lagi sampai menurut kalian sudah bagus. Baiklah mari kita mulai...


Mordant kain terlebih dahulu dengan cara rendam kain di larutan tawas selama 5 menit, bilas, lalu jemur. Saat praktek ini aku belum tau ternyata nggak direndam dengan larutan tawas pun tidak apa-apa.



Lipat kain sesuai teknik lipat shibori yang kalian inginkan. Arashi, Itajime, Kanoko, Kumo, Miura ataupun Nui.


Panaskan 1liter air dan 1kg gula merah, sampai gula merahnya larut.


Setelah air mendidih dan gula merah larut semua, matikan api.


Siaplan 4liter air panas/hangat, masukkan 1kg pasta indigo, aduk-aduk. Lalu masukkan larutan gula merah dan tambahkan juga bubuk hidrosulfit. Aduk searah jarum jam, sampai larut semua. Jangan lupa pakai sarung tangan dan masker.


Masukkan kain yang telah dilipat dengan teknik shibori tadi, kedalam larutan indigo. Jangan lupa membaca Bismillah. Aku langsung evaluasi disini ya, karena di-part ini bukan salah ya mungkin kurang sempurna karena masih belajar. Jadi mungkin jika aku mau mencelup banyak kain, harusnya aku bagi-bagi larutannya di baskom-baskom yang berbeda. Karena di praktek kali ini, pencelupan pertama hasil warnanya terang sedangkan pencelupan ke-2 dan seterusnya warnanya makin pudar.


Setelah dicelup semua, menurut mentorku harus di diamkan selama 1minggu. Tapi waktu itu aku bagi 2kelompok. Satu kelompok aku bilas saat itu juga, jadi setelah beberapa saat aku buka ikatannya, aku jemur sampai kering lalu aku bilas. Setelah air bilasan bening yang berarti sisa-sisa warna sudah luruh, aku fixsasi dengan cara direndam dalam larutan tawas selama 5-10 menit + aku rendm dengan larutan pewangi lalu bilas lagi dan jemur.. Fixsasi digunakan untuk mengunci warna. Kelompok satunya, aku diamkan selama kurang-lebih 5 hari karena nggak betah sama baunya haha. Setelah 5hari caranya sama seperti diatas ya dari buka ikatan sampai selesai.


Ini kelompok yang langsung aku buka ikatannya setelah pencelupan. Aku jemur dulu sampai kering lalu lakukan step-step seperti yang aku tuliskan diatas. Baru-baru ini aku baca disalah satu artikel bahwa penjemuran ini atau yang biasa disebut proses oksidasi ini tidak perlu sampai kain kering. Karena hasil warna dari natural dyeing akan berubah menjadi lebih pudar saat dijemur hingga kering. Cukup 15-20 menit saja. Dan jika ingin warna lebih kuat/lebih tua, bisa ulangi lagi pencelupannya sebelum fixsasi. Jadi mordant - celup warna - oksidasi. Kalau warna kain sudah sesuai keinginan bisa lanjut fixsasi


Ini hasilnya setalah bilasan terakhir. Evaluasi lagi ya, ternyata fixsasi menggunakan larutan tawas membuat warna jadi lebih muda. Jadi kelompok ke-2 yang aku fixsasi terakhir ada yang nggak keluar warnanya sama sekali karena dapet giliran pencelupan terakhir dan fixsasi pakai tawas pula. Kalau mau warnanya lebih keluar, fixsasi pakai tunjung.

Begitulah prosesnya, dan tulisanku kali ini. Maafkan jika masih banyak sekali kekurangannya dalam memberikan informasi. Semoga bisa jadi salah satu referensi untuk sama-sama belajar. Jika teman-teman sudah pernah praktek dan punya teknik lain, atau mau mengkoreksi teknik yang aku pakai, boleh banget tulis di komentar ya. Aku akan sangat senang sekali..

Sampai jumpa di tulisan berikutnyaa...

-Saga-

Comments

Popular posts from this blog

Fashion show festival batik Tulungagung

Amplop..

Selamat Hari Raya Idul Adha