My Daily Happiness

November 2019 Saat dihubungi sama mbak Alina untuk membuatkan weddding dress yang akan dipakai di hari spesialnya. Dress yang di inginkan mbak Alina ini simpel, cocok banget untuk acaranya yang diadakan di outdoor. Bahannya paduan kain satin motif bunga-bunga dan tulle putih tulang untuk slit dressnya serta celana dengan kain warna putih tulang juga. Perkenalanku sama mbak Alina agak membingungkan sih, jadi aku dulu janjian ketemu sama Hayyu teman onlineku dari Sidoarjo yang kebetulan lagi main ke rumah saudaranya di Tulungagung. Saat itu aku juga pesen Pizza buatan adiknya Hayyu, jadi itu pizza import dari Sidoarjo haha. Saat itu belum ada pizza hut di Tulungagung. Beberapa waktu kemudian Hayyu bilang kalau saudaranya yang rumahnya kita pakai ketemuan itu open PO pizza dengan merk pizza hart. Lalu aku order pizza via wa yang ternyata itu wa nya mba Alina selaku owner Pizza Hart. Kembali ke Wedding dress, mba Alina fitting 2 kali, sempat mau ganti model karena calon pengantinnya galau

Kali ini tentang Shibori lagi, sebenarnya aku berharap tidak akan ada akhir cerita tentang shibori dan komunitas ini. Tapi apalah aku yang hanya bisa berharap. postingan-postingan tentang komunitas Shibori ini sekaligus untuk aku mengenang saat kami masih kompak bersama. Kalaupun kemudian ada masalah internal maupun eksternal itu merupakan salah satu skenario Tuhan yang harus jadi pembelajaran kita masing-masing. Karena saling menyalahkan dan saling bersaing tidak akan menjadikan kita apa-apa, hanya bisa mengotori hati kita dengan hal yang negatif. Berikut ini kumpulan foto ketika kami bazaar, untuk teman-teman pembaca yang ingin memesan dan membeli produk shibori boleh banget whatsapp aku di 081233777004. -Saga-

Desember 2019... Aku dan teman-teman Komunitas Shibori mendapatkan undangan dari dinas koperasi provinsi untuk mengikuti pelatihan Shibori yang diadakan di Madiun. Kami berangkat bersama-sama dari Tulungagung, menyewa satu kendaraan. Pergi bersama Ibu-Ibu dan aku paling muda. Untungnya dulu aku lumayan sering ikut Ibu pergi dengan teman-temannya. Kami berangkat setelah subuh dan sampai madiun pagi sekitar jam 7 atau 8 ya aku lupa, berhenti untuk sarapan dulu di alun-alun Madiun. Sampai di tujuan sempat salah masuk tempat pelatihan juga haha. Pelatihan kali ini menggunakan pewarna sintetis yang berbeda, juga teknik lipat dan pewarnaan yang berbeda pula. Lebih simple menurutku dan hasil warnanya lebih cerah. Alhamdulillah senang bisa belajar dan mendapatkan pengalaman baru. Terima kasih Dinkop Privinsi Jawa Timur.  -Saga-

Desember 2019, aku dan Komunitas Shibori Tulungagung tapping untuk acara Kopi Pagi MaduTV, TV lokal Tulungagung. Ini salah satu strategi kami agar komunitas ini dikenal lebih luas. Pengalaman baru lagi, walaupun lebih nggak pede dari saat menjadi mentor kemarin karena aku ditunjuk untuk jadi salah satu narasumbernya. Padahal awalnya mbak Yuli yang harusnya mendampingi bu Elis. Tapi Qadarullah mbak Yuli sakit, jadilah aku sebagai pengganti yang ditunjuk, padahal menurutku banyak yang lebih kompeten dan lebih pede. Yah kalau Allah sudah menentukan apa daya kita sebagai manusia, aku percaya bahwa ini kehendak Allah juga, agar aku belajar. Walaupun kelihatannya mudah, hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Shibori yang memang sudah aku ketahui tapi ternyata sulit juga ya kadang blank atau nggak keluar apa yang sudah ada di otak. Aku sudah pernah diwawancara media koran, siaran radio aku masih bisa kontrol karena tidak ada orang yang melihat. Tapi kali ini karena konsepnya talkshow ak

Oktober 2019... Bulan ini aku mendapat kesempatan untuk belajar jadi mentor bersama beberapa teman di komunitas shibori Tulungagung. Sebenernya nggak pede banget, aku aslinya introvert, nggak pede berada di kerumunan yang tempat dan orang-orangnya nggak aku kenal, apalagi ini berada di depan orang banyak, ngajar dan aku merasa bahwa aku nggak bisa ngajar. Ya aku punya masalah seperti itu. Dulu waktu masih sekolah tu pernah adekku minta diajarin pelajaran yang dia nggak bisa, adekku sampe nangis dong haha.. merasanya "masa nggak bisa sih belajar sendiri, sedangkan aku kalau belajar kan mengamati, baca, cari sendiri, kamu males nyari nih bukannya nggak bisa". Itu dulu ya belum tau kalau tipe orang berbeda-beda. Semakin dewasa semakin memaklumi bahwa setiap orang berbeda. Tapi karena pengalaman tersebut, aku jadi ragu, nggak pede, takut salah, takut emosi kalau ngajar. Setelah diyakinkan dan meyakinkan diri, akhirnya aku mau ikut jadi mentor. Apalagi teman-teman yang lain lebih

September 2019... Kalau postingan kemarin tentang pembuatan shibori, kali ini aku mau cerita yang masih berhubungan dengan cerita kemarin. Jadi, aku salah satu diantara 3 orang yang diminta mewakili Komunita Shibori Tulungagung untuk ikut acara Festival Lampion yang diadakan oleh salah satu wilayah di Tulungagung. dikasih tau-nya dadakan, dikabarin 1minggu sebelumnya dan harus pakai model sendiri. Akhirnya kita bertiga yang ikutan isi acara cari anak-anaknya teman anggota komunitas untuk dijadiin model. Jadi ya nggak berekspektasi apa-apa yang penting memeriahkan acara aja. Walaupun Fashion show ala ala tetep harus latihan, yang ngelatih model beneran pada jamannya :D   Aku menampilkan kaos-kaos shibori yang aku buat dipostingan sebelum ini.  Thank you all.. Diacara ini ada bazar, kami juga ikut memeriahkan bazarnya. Backstage situation sebelum naik panggung, Bu choreograper sedang mem-brief ulang para model. -Saga-